Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Custom Widget

Oppo F7 CPH1819 - Cara Flashing Oppo F7 CPH1819 Bootloop, Hang Logo, Mentok Logo, dan Lemot via Test Point

Assalamualaikum, Kali ini masuk unit Oppo F7 CPH1819 yang mengalami bootloop stuck (hang) di logo oppo saja, untuk kasus seperti ini di unit Oppo F7 CPH1819 bisa diselesaikan dengan dua cara, yakni dengan cara dilakukan pemrograman (flashing) tetapi jika selesai di flash masih saja bootloop bandel fix untuk unit ini harus dilakukan repartisi emmc atau ganti ic emmc.

Flashing smartphone Android merupakan suatu proses yang melibatkan penggantian atau instalasi ulang sistem operasi pada perangkat. Proses ini sering dilakukan untuk memperbaiki masalah perangkat lunak, memperbarui versi Android, atau menginstal custom ROM untuk pengalaman pengguna yang lebih disesuaikan. Meskipun flashing bisa menjadi solusi efektif untuk berbagai masalah, proses ini juga memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan

Flashing dapat dilakukan untuk berbagai alasan, tergantung pada kebutuhan pengguna dan kondisi perangkat. Berikut adalah beberapa alasan umum mengapa pengguna memilih untuk melakukan flashing pada perangkat Android mereka:
  • Memperbaiki Masalah Perangkat Lunak: Masalah perangkat lunak seperti bootloop, lag, freeze, atau error sistem yang tidak dapat diatasi dengan reset pabrik seringkali memerlukan flashing. Proses ini akan menggantikan sistem operasi yang rusak atau error dengan versi yang baru, mengembalikan fungsi perangkat seperti semula.
  • Memperbarui Versi Android: Terkadang, produsen tidak merilis pembaruan sistem operasi untuk perangkat lama. Pengguna yang ingin merasakan fitur-fitur terbaru dari Android mungkin perlu melakukan flashing dengan custom ROM yang lebih baru. Ini memungkinkan perangkat lama tetap mendapatkan pembaruan sistem operasi meskipun tidak lagi didukung oleh produsen.
  • Menghilangkan Bloatware: Beberapa smartphone dilengkapi dengan aplikasi bawaan atau bloatware yang tidak dapat dihapus tanpa akses root. Dengan melakukan flashing, terutama menggunakan custom ROM, pengguna dapat menghilangkan bloatware ini dan meningkatkan performa serta ruang penyimpanan perangkat.
  • Kustomisasi dan Fitur Tambahan: Custom ROM sering kali menawarkan fitur tambahan yang tidak ada di stock ROM. Pengguna yang menginginkan lebih banyak kontrol atas perangkat mereka, seperti tweak performa, pengaturan baterai yang lebih baik, atau antarmuka pengguna yang disesuaikan, dapat mencapainya dengan flashing custom ROM.
  • Mengembalikan Perangkat ke Kondisi Pabrik: Jika berencana untuk menjual perangkat atau mengatasi masalah yang serius, flashing stock ROM bisa mengembalikan perangkat ke kondisi pabriknya. Ini akan menghapus semua data dan modifikasi yang telah dilakukan, membuat perangkat seperti baru lagi.
Untuk metode flashingnya sendiri, kita bisa menggunakan opsi normal dengan campur tangan bypass auth mediatek dan sartu lagi bisa dilakukan flashing dengan cara test point. Menurut saya pribadi lebih enak dan mudah melakukan flashing Oppo F7 CPH1819 dengan cara test point, karena tingkat keberhasilannya bisa dikatakan 100%. Untuk mempersingkat waktu pembahasan, berikut ini adalah cara lengkap software (flashing) Oppo F7 CPH1819 via test point.

Oppo F7 CPH1819 - Cara Flashing Bootloop, Hang Logo, Mentok Logo, dan Lemot via Test Point

Cara Flash Oppo F7 CPH1819 Dengan Test Point

  • Langkah pertama siapkan firmware Oppo F7 CPH1819 yang bisa didapatkan pada link https://shorturl.at/PmZ3p dan fiemware ini sudah tested berkali-kali
  • Tunggu proses unduhan sampai selesai, jika sudah selesai silahkan ekstrak file firmware Oppo F7 CPH1819 tersebut
  • Selanjutnya tentukan tools flash yang akan digunakan, dalam kasus ini saya menggunakan unlocktool
  • Lanjut lakukan pembuatan titik test point terlebih dahulu, disini saya mengguanakan media kawat jumper untuk melakukan test point, berikut ini adalah letak test point Oppo F7 CPH1819
Oppo F7 CPH1819 - Cara Flashing Bootloop, Hang Logo, Mentok Logo, dan Lemot via Test Point

Apa itu Test Point?

Dalam dunia perbaikan dan pemulihan perangkat Android, istilah "Test Point" sering kali muncul ketika berbicara tentang flashing, terutama pada perangkat yang mengalami masalah bootloop, bricked (mati total), atau kondisi di mana perangkat tidak bisa masuk ke mode download atau fastboot. Test Point adalah teknik yang digunakan oleh teknisi untuk memaksa perangkat masuk ke mode tertentu, biasanya mode EDL (Emergency Download Mode) atau mode flashing lainnya, sehingga firmware bisa diinstal ulang.

Test Point adalah suatu titik khusus pada papan sirkuit (PCB) smartphone yang memungkinkan teknisi untuk mem-bypass bootloader atau sistem keamanan lainnya dan memaksa perangkat masuk ke mode darurat seperti EDL (Emergency Download Mode). Test Point biasanya berupa dua titik logam kecil yang terletak di PCB dan harus dihubungkan secara bersamaan untuk mengaktifkan mode tersebut.

Test Point sering digunakan saat perangkat tidak merespons metode flashing konvensional atau tidak bisa masuk ke mode fastboot atau recovery. Dengan menggunakan Test Point, teknisi dapat mengakses perangkat pada level yang lebih rendah dan memulai proses flashing untuk menginstal ulang firmware, memperbaiki masalah sistem, atau memulihkan perangkat dari kondisi mati total.

Untuk memahami cara kerja Test Point, penting untuk memahami sedikit tentang arsitektur perangkat Android. Setiap smartphone memiliki firmware atau bootloader yang mengatur bagaimana perangkat melakukan booting dan menjalankan sistem operasi. Ketika perangkat mengalami kerusakan pada firmware atau bootloader, perangkat mungkin tidak dapat melakukan booting secara normal.

Test Point memberikan akses langsung ke prosesor utama perangkat, memaksa perangkat untuk masuk ke mode darurat seperti EDL, di mana firmware baru bisa di-flash tanpa memerlukan bootloader yang berfungsi. Ini dilakukan dengan menghubungkan titik Test Point di PCB menggunakan pinset, kabel, atau alat khusus lainnya, sambil menghubungkan perangkat ke komputer melalui kabel USB. Ketika titik ini dihubungkan, perangkat akan dikenali oleh komputer sebagai perangkat dalam mode darurat, memungkinkan proses flashing dilakukan.

Mengapa Test Point Dibutuhkan?

Test Point biasanya diperlukan dalam situasi di mana metode flashing konvensional tidak bisa dilakukan, misalnya:
  • Perangkat Tidak Bisa Masuk ke Mode Download/Fastboot: Ketika perangkat mengalami brick atau tidak bisa booting, mungkin tidak ada cara lain untuk masuk ke mode download atau fastboot selain menggunakan Test Point.
  • Perangkat Terkunci oleh Proteksi Bootloader: Beberapa perangkat memiliki proteksi bootloader yang mencegah akses ke mode flashing. Dalam kasus ini, Test Point dapat digunakan untuk melewati proteksi tersebut.
  • EDL Mode Hanya Bisa Diakses Melalui Test Point: Pada beberapa model smartphone, mode EDL (yang diperlukan untuk flashing firmware) hanya bisa diakses dengan menghubungkan titik Test Point di PCB.
  • Pemulihan Perangkat dari Kondisi Mati Total (Hard Brick): Jika perangkat tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan (hard brick), Test Point sering kali menjadi satu-satunya cara untuk memulihkan perangkat dengan memaksa masuk ke mode EDL untuk menginstal ulang firmware.

Materi Lainnya