Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Custom Widget

Redmi Note 5 Pro - Partisi Emmc dan Cara Ganti Emmc Redmi Note 5 Pro Mengatasi Bootloop dan Mati Total

Assalamualaikum - Kasus kali ini datang dari xiaomi redmi note 5 pro yang mengalami bootloop abadi, untuk menangani kasus klasik seperti ini bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti melakukan factory reset, install ulang, partisi emmc atau bahkan opsi penggantian ic emmc. Secara teknikal bootloop yang sering terjadi pada unit redmi note 5 pro disebabkan karena kondisi emmc yang sudah tidak mampu menampung banyaknya data yang disimpan dan diproses.

Sebelum jauh melangkah ke pembahasan utama, ada kalanya kita sedikit flashback untuk membahas ulang masalah emmc, jadi di perkembangan era teknologi yang semakin pesat saat ini, tentunya penyimpanan data telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam transformasi digital yang kita alami saat ini. Mulai dari hard disk hingga solid-state drive (SSD), teknologi penyimpanan terus berevolusi.

Salah satu inovasi penting dalam penyimpanan data adalah embedded MultiMediaCard (eMMC), dimana emmc ini telah menjadi standar dalam perangkat mobile dan embedded systems, perlu diketahui bahwa Ddidalm teknologi eMMC, setidaknya terdapat dua jenis memori flash yang sering digunakan, yaitu Multi-Level Cell (MLC) dan Single-Level Cell (SLC)

Dalam kondisi seperti ini biasanya kondisi emmc sudah mengalami urgent 90% atau sektor MLC serta SLC yang sudah melampaui batas maksimal dari kapasitas emmc itu sendiri. Untuk mempersingkat waktu pembahasan silahkan ikuti cara dibawah ini untuk mengatasi xiaomi redmi note 5 Pro yang mengalami bootloop abadi atau mati total detek 9008

Redmi Note 5 Pro - Partisi Emmc dan Cara Ganti Emmc Untuk Mengatasi Bootloop dan Mati Total
Seperti yang sudah saya singgung pada penjelasan diatas, ada dua istilah yang mungin untuk sebagian teknisi masih menjadi sesuatu yang asing untuk didengar, kedua istilah tersebut adalah SLC dan MLC. Apa itu SLC dan MLC? bagi para teknisi yang sudah terbiasa mengerjakan emmc tentu kedua istilah ini sudah menjadi pemandangan sehari-hari, dimana status SLC dan MLC bisa kita lihat ketika sedang melakukan pengecekan kesehatan emmc itu sendiri.

A. Single-Level Cell (SLC): 

SLC adalah jenis memori flash yang menyimpan satu bit data per sel. Ini berarti setiap sel hanya dapat berada dalam salah satu dari dua keadaan: 0 atau 1, dan keuntungan utama SLC adalah keandalannya yang sangat tinggi.  

Karena hanya ada dua keadaan yang mungkin, probabilitas kesalahan data lebih rendah, dan sel lebih tahan lama terhadap keausan yang diakibatkan oleh siklus tulis/hapus. Selain itu, SLC menawarkan kinerja yang lebih cepat karena jumlah keadaan yang lebih sedikit memungkinkan waktu akses yang lebih singkat. 

B. Multi-Level Cell (MLC)

MLC adalah jenis memori flash yang menyimpan lebih dari satu bit data per sel, umumnya dua bit. Ini berarti setiap sel MLC dapat berada dalam salah satu dari empat keadaan berbeda (00, 01, 10, atau 11).
Keuntungan utama MLC adalah kepadatan penyimpanannya yang lebih tinggi, yang memungkinkan lebih banyak data disimpan dalam area fisik yang sama dibandingkan dengan SLC.

Namun, karena ada lebih banyak keadaan per sel, MLC cenderung memiliki kecepatan yang lebih rendah dan keandalan yang lebih rendah dibandingkan SLC. Ini disebabkan oleh meningkatnya kompleksitas dalam membaca dan menulis data, serta lebih banyaknya risiko kesalahan data. Untuk memahami perbedaan mendalam antara SLC dan MLC, penting untuk melihat bagaimana data disimpan dan diproses dalam sel memori.

Proses Penyimpanan Data:

  • Pada SLC, data disimpan dengan cara sederhana, di mana tegangan yang diterapkan ke sel memori menentukan apakah sel tersebut berisi 0 atau 1.
  • Di sisi lain, MLC menggunakan beberapa tingkat tegangan untuk menyimpan lebih dari satu bit data per sel. Setiap tingkat tegangan mewakili kombinasi bit yang berbeda, yang menambah kompleksitas dalam penulisan dan pembacaan data.

Kecepatan Tulis/Baca:

  • SLC biasanya memiliki kecepatan baca/tulis yang lebih tinggi karena prosesnya yang lebih sederhana. Misalnya, SLC dapat melakukan operasi tulis dengan kecepatan hingga 100.000 siklus tulis/hapus.
  • MLC, karena kompleksitasnya yang lebih tinggi, biasanya memiliki kecepatan yang lebih rendah, dengan siklus tulis/hapus yang berkisar antara 1.000 hingga 10.000.

Daya Tahan:

  • Salah satu keuntungan terbesar SLC adalah daya tahannya. Dengan siklus tulis/hapus yang lebih tinggi, SLC lebih tahan lama dan dapat bertahan lebih lama dalam kondisi penggunaan yang berat.
  • MLC memiliki daya tahan yang lebih rendah, terutama karena setiap sel harus mempertahankan lebih banyak data dan lebih banyak keadaan tegangan, yang membuatnya lebih rentan terhadap keausan.

Kepadatan Penyimpanan:

  • MLC unggul dalam hal kepadatan penyimpanan. Dengan menyimpan dua bit per sel, MLC dapat menyimpan data dua kali lebih banyak dalam jumlah sel yang sama dibandingkan SLC.
  • Namun, kepadatan yang lebih tinggi ini datang dengan pengorbanan kecepatan dan daya tahan.

Inovasi dan Masa Depan MLC dan SLC

Perkembangan teknologi tidak berhenti pada apa yang ada saat ini. Baik SLC maupun MLC terus mengalami inovasi untuk meningkatkan kinerja dan efisiensinya.

A. Triple-Level Cell (TLC) dan Quad-Level Cell (QLC): 

  • Selain SLC dan MLC, ada juga memori flash TLC dan QLC yang menyimpan tiga dan empat bit data per sel, masing-masing. Teknologi ini menawarkan kepadatan penyimpanan yang lebih tinggi, namun dengan kompromi pada kecepatan dan daya tahan.
  • TLC dan QLC terutama digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan kapasitas penyimpanan sangat besar dengan biaya rendah, meskipun kecepatan dan daya tahan lebih rendah dari SLC dan MLC.

B. Peningkatan Algoritma Pengendalian:

  • Inovasi dalam algoritma pengendalian memori flash terus berkembang untuk mengatasi kelemahan MLC, seperti pengendalian kesalahan yang lebih baik dan manajemen keausan yang lebih efektif. Algoritma ini membantu memperpanjang umur MLC dan meningkatkan keandalannya, menjadikannya lebih kompetitif dengan SLC dalam aplikasi tertentu.

C. Teknologi NAND 3D:

  • Perkembangan lain yang penting adalah teknologi NAND 3D, yang menyusun lapisan sel flash secara vertikal untuk meningkatkan kepadatan penyimpanan tanpa mengorbankan kecepatan dan daya tahan. NAND 3D telah menjadi standar dalam memori flash modern, baik untuk SLC, MLC, maupun TLC dan QLC.

Cara Partisi dan Ganti Emmc Redmi Note 5 Pro

  • Berhubung kasus yang saya dapat adalah bootloop abadi, langkah paling awal yang saya lakukan adalah mencoba lakukan wipe data 
  • Poco F3 - Mengatasi Masalah Touchscreen Tidak Berfungsi
  • Untuk proses wipe data masih sukses, tetapi tetap redmi note 5 pro masih hang logo
  • Lanjut ke langkah selanjutnya, angkat mesin dan langsung fokus ke ic emmc
  • Emmc yang dipakai redmi note 5 Pro jenis BGA 254 type emmc 5.1
  • Jika opsi yang dipilih adalah partisi emmc maka dalam kondisi ini bisa menggunakan dua (2) cara yakni pakai metode Direct ISP, dan congkel emmc
  • Namun jika opsi yang dipilih Direct ISP maka pengerjaan akan lama karena data transfer saat melakukan backup dan write Bit-nya kecil
  • Lanjut angkat emmc, bersihkan sisa timah dan cetak ic emmc
Redmi Note 5 Pro - Partisi Emmc dan Cara Ganti Emmc Untuk Mengatasi Bootloop dan Mati Total
  • Lanjut identify via ufi box
  • Kesehatan emmc sudah urgent 90%
  • Lanjut backup file2 merah (security file)
  • Berhubung emmc yg dipakai merek SK Hynix, lanjut lakukan partisi emmc
  • Jika merek emmc yang dipakai adalah samsung, silahkan lakukan proses FFU
  • Siapkan bahan file emmc only redmi note 5 pro pada link https://bit.ly/44Oslzw
  • Jika akan melakukan penggantian ic emmc, maka emmc yang dipakai harus emmc clean tidak terkunci RPMB
  • Jika masih menggunakan emmc bawaan (masih bisa di repartisi) lanjut gass saja ke tahap berikutnya
  • Setelah partisi atau FFU emmc selesai, cek kembali kesehatan emmc
  • Untuk melakukan pengisian file emmc redmi note 5 pro, cukup kosongan saja
  • Lanjut set config emmc ke generic qualcomm
  • Lanjut pasang emmc kosongan tersebut ke mesin redmi note 5 pro
  • Lanjut full flash dengan emmc file via ufi android toolbox
  • Sampai tahap ini Alhamdulillah ponsel sudah bisa nyala tetapi imei masih belum ada
  • Lanjut ketahap selanjutnya, lakukan test point edl untuk restore file backup security
  • Restore file ini berfungsi agar imei bawaan bisa kembali
  • Alhamdulillah masih diberikan kemudahan
  • All Xiaomi - Cara Mudah Atasi Error The System Has Been Destroyed Xiaomi
  • Done

Tambahan :

  • Jika tidak mempunyai file backup security, maka bisa menggunakan opsi repair imei dengan menggunakan file qcn dan file tersebut bisa di dapatkan pada link https://bit.ly/44MUir6
  • Untuk akses mode diag-nya silahkan ketikkan perintah dibawah ini melalui command prompt
  • adb shell lalu tekan enter
  • setprop sys.usb.config diag,adb lalu tekan enter
  • Untuk yang mengalami masalah This miui can't be installed atau stuck di recovery mode setelah memasang file emmc atau fiemware global pada redmi note 5 pro, bisanya unit tersebut merupakan unit distributor (mesin china) maka silahkan pindahkan Resitor (R314) berikut ke pin yang sudah saya beri tanda merah agar dapat meggunakan file global
  • Cara dibawah ini merupakan cara untuk Redmi note 5 pro Whyred convert to global by hardware dan sudah teruji
Redmi Note 5 Pro - Partisi Emmc dan Cara Ganti Emmc Untuk Mengatasi Bootloop dan Mati Total

Materi Lainnya