Assalamualaikum, sebagai seorang teknisi ponsel khususnya smartphone tentunya kita dituntut untuk bisa menyelesaikan suatu kerusakan (kasus) dengan baik dan benar. Untuk mendapatkan hasil perbaikan yang bagus tentunya diperlukan suatu keterampilan (skill)
analisa serta
pengukuran komponen yang terangkai pada board logic (pcb) smartphone itu sendiri, dimana kemampuan tersebut disebut sebagai pemahaman elektronika dasar
Jika dijabarkan secara mendetail, elektronika dasar merupakan satu kurikulum penting yang menjelaskan tentang suatu rangkaian terdapat pada sirkuit (papa) elektronik, dimana rangkaian tersebut terdiri atas berbagai macam komponen elektronika yang dipasang secara seri maupun paralel.
Komponen elektronika adalah sebuah benda (biasanya berukuran kecil) yang biasanya dikemas dalam bentuk diskrit, yang mana diskrit tersebut selalu terhubung dengan dua atau lebih terminal penghubung. Perlu diketahui juga bahwasannya terminal yang dimaksud tersebut adalah titik acuan pertama yang menjadi elemen dasar untuk membentuk suatu rangkaian elektronika
Sebelum melangkah jauh ke pembahasan elektronika dasar pada smartphone, alangkah baiknya terlebih dahulu kita harus mengenal terlebih dahulu rangkaian komponen Teknologi di Balik Gadget Modern. Untuk lebih jelasnya silahkan perhatikan uraian materi dibawah ini
Pendahuluan
Smartphone telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, memfasilitasi komunikasi, hiburan, pekerjaan, dan berbagai aktivitas lainnya. Namun, di balik desain ramping dan fungsi canggihnya, terdapat teknologi elektronika yang kompleks dan canggih. Artikel ini akan mengupas dasar-dasar elektronika dalam smartphone, menjelaskan komponen utama, prinsip kerja, dan bagaimana semuanya bekerja bersama untuk memberikan pengalaman yang kita nikmati.
Komponen Utama dalam Smartphone
1. Prosesor (CPU/SoC)
Prosesor atau Central Processing Unit (CPU) adalah otak dari smartphone. CPU bertanggung jawab untuk menjalankan instruksi dan menjalankan tugas-tugas yang diberikan oleh perangkat lunak. Prosesor modern dalam smartphone biasanya adalah system on a chip (SoC), yang menggabungkan CPU, GPU (Graphics Processing Unit), dan komponen lain dalam satu chip. Contoh SoC yang populer adalah Snapdragon dari Qualcomm, Exynos dari Samsung, dan A-series dari Apple.
2. Memori (RAM dan ROM)
Memori dalam smartphone terbagi menjadi dua jenis utama: RAM (Random Access Memory) dan ROM (Read-Only Memory). RAM adalah tempat penyimpanan sementara yang digunakan oleh CPU untuk menyimpan data yang sedang diproses. Semakin besar kapasitas RAM, semakin banyak aplikasi yang bisa dijalankan secara bersamaan tanpa memperlambat kinerja. Sedangkan ROM adalah suatu tempat atau ruangan penyimpanan permanen yang difungsikan untuk menyimpan sistem operasi, data-data serta aplikasi yang terinstal. Pada smartphone, ROM biasanya mengacu pada storage internal, yang dapat berkisar dari beberapa gigabyte hingga ratusan gigabyte, saat ini smartphone menggunakan beberapa tipe ROM seperti eMMC, UFS dan Nand
3. Layar atau Display
Layar smartphone adalah antarmuka utama bagi pengguna. Teknologi layar yang umum digunakan pada smartphone adalah LCD (Liquid Crystal Display) dan OLED (Organic Light Emitting Diode). Layar OLED lebih populer pada smartphone kelas atas karena menawarkan kontras yang lebih baik dan konsumsi daya yang lebih efisien. Layar sentuh kapasitif, yang mendeteksi sentuhan melalui perubahan medan listrik, memungkinkan interaksi yang responsif dan akurat dengan perangkat.
4. Baterai
Baterai adalah sumber daya utama smartphone. Kebanyakan smartphone modern menggunakan baterai lithium-ion (Li-ion) atau lithium-polymer (Li-Po) karena densitas energi yang tinggi dan kemampuan pengisian ulang yang cepat. Baterai ini menyediakan daya untuk menjalankan semua komponen elektronik dalam smartphone. Kapasitas baterai diukur dalam miliampere-jam (mAh), dengan baterai berkapasitas lebih besar menawarkan daya tahan yang lebih lama.
5. Modul Kamera
Modul kamera pada smartphone terdiri dari sensor gambar, lensa, dan prosesor gambar. Sensor gambar, seperti CMOS (Complementary Metal-Oxide-Semiconductor), menangkap cahaya yang masuk melalui lensa dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Prosesor gambar kemudian memproses sinyal ini untuk menghasilkan foto atau video. Teknologi kamera smartphone terus berkembang dengan penambahan fitur seperti stabilisasi gambar optik (OIS), pengambilan gambar dalam kondisi cahaya rendah, dan kemampuan zoom.
6. Modul Konektivitas
Modul konektivitas memungkinkan smartphone untuk berkomunikasi dengan jaringan lain. Modul ini mencakup radio untuk jaringan seluler (2G, 3G, 4G, dan 5G), Wi-Fi, Bluetooth, GPS, dan NFC (Near Field Communication). Setiap modul konektivitas bekerja pada frekuensi dan protokol yang berbeda, memungkinkan smartphone untuk terhubung ke internet, perangkat lain, dan layanan berbasis lokasi.
7. Sensor
Smartphone dilengkapi dengan berbagai sensor yang meningkatkan fungsionalitasnya. Sensor yang umum ditemukan termasuk akselerometer (mengukur percepatan dan orientasi), giroskop (mengukur rotasi), magnetometer (mengukur medan magnet untuk kompas), sensor cahaya ambient (mengatur kecerahan layar secara otomatis), dan sensor proximity (mematikan layar saat panggilan telepon). Sensor-sensor ini memungkinkan berbagai aplikasi seperti navigasi, pelacakan aktivitas, dan pengalaman pengguna yang lebih intuitif.
8. Plug-in atau Konektor Charger
Komponen utama lainnya yang tidak kalah penting adalah port charger (konektor cas), komponen ini bisa dikatakan menjadi komponen utama karena bagian ini merupakan sumber utama yang menjadi input tegangan listrik yang akan disalurkan dan disimpan pada baterai, sehingga ponsel/smartphone dapat berjalan dengan baik dan mempunyai daya yang maksimal untuk bisa menyalakan ponsel tersebut yang nantinya akan menjadi syarat kerja awal untuk smartphone/ponsel
Elektronika Dasar
A. Pembagian Komponen
Sebelum masuk ke pembahasan elektronika dasar, sebelumnya kita harus memahami jenis arus listrik. Secara umum arus listrik dibagi menjadi dua (2) bagian yaitu arus AC dan arus DC.
- DC (Direct Current) merupakan istilah penyebutan untuk arus listrik yang sifatnyah searah. Arus ini hanya bergerak dari arah kutub positif menuju negatif.
- Dibanding arus AC, sifat arus DC cenderung lebih stabil, adapun contoh peralatan berbasis arus DC adalah perangkat elektronik seperti smartphone, televisi, dll.
- Arus AC (Alternate Current), arus ini bergerak bolak-balik yang dihasilkan dari generator penghasil listrik, generator ini menghasilkan semacam frekuensi berupa gelombang sinus.
1. Komponen Aktif
Komponen aktif adalah komponen yang bisa bekerja pada rangkaian mesin dengan adanya bantuan arus atau tegangan masuk, berikut ini adalah jenis-jenis komponen aktif :
2. Komponen Pasif
Komponen pasif adalah komponen yang dapat bekerja tanpa danya arus atau tegangan masuk, artinya komponen pasif ini dapat kita ukur tanpa harus menyalakan mesin. Berikut ini adalah jenis-jenis komponen pasif
B. Penjelasan Komponen Aktif
1. Dioda
Dioda adalah jenis komponen elektronika yang berfungsi sebagai komponen pengubah arus AC menjadi arus DC, dioda sendiri berasal dari kata Di (2) dan Oda (bahan elektronika). Dari penjelasan diatas, dapat diartikan bahwa dioda adalah dua komponen elektronika yang digabungkan menjadi suatu bentuk.
Jika dilihat dari konsep kerjanya, maka dioda mempunyai sifat, jika dialiri arus atau tegangan, maka arus tersebut akan mengalir dari kutub Anoda (+) ke kutub Katoda (-). Sementara itu satuan yang digunakan untuk mengukur dioda adalah Ampere (A).
Secara umum kinerja dari dioda adalah ketika (misal) arus masuk sebesar 3,8 volt dari kutub anoda, maka arus atau tegangan yang disalurkan ke kutub katoda adalah sebesar 3,1 volt. Nilai tersebut dihasilkan dari pengurangan nilai arus masuk dikurangi nilai toleran junction.
Contoh penghitungan
= Arus masuk anoda – nilai toleran junction
= 3,8 V – 0,7 V
= 3,1 V
Dioda Dalam Rangkaian
Didalam suatu rangkaian elektronika terdapat dua (2) jenis rangkaian dioda, yaitu dioda seri dan dioda parallel.
- Dioda Seri
Dioda yang dipasang secara seri mempunyai fungsi sebagai penyearah arus (Rectifire) dan mempunyai sifat searah. Biasanya dioda seri ini sering ditempatkan di area dengan tegangan voltase yang cukup besar seperti light
- Dioda Paralel
Dioada ini merupakan kebalikan dari dioda yang dirangkai seri, dimana sifat dari rangkaian dioda ini berfungsi sebagai pembatas arus dan tidak searah.
2. Transistor
Transistor berasal dari dua kata gabungan yakni Transfer (sambung) dan Resistor (putus), dari penjelasan tersebut maka dapat dipastikan jika transistor adalah suatu komponen yang berfungsi sebagai pengontrol arus.
Secara umum transistor termasuk komponen elektronika yang bersifat semikonduktor, maka transistor bisa mengalirkan arus listrik secara akurat (pengontrol arus). Jika strukturnya diamati, maka transistor terdiri dari penggabungan dua dioda yang disambungkan